Kata Muslimah - Allah suka sekali jika kita meminta. Mintalah apa saja sama allah, karena tiada batasan dari Allah.
Tapi ada 4 perkara yg wajib kita minta sama Allah, apa saja :
1. Lapangkan dada kita
Dalam hidup kita akan selalu banyak melewati masalah atau ujian, dengan selalu berlapang dada, sabar maka hati kita akan menjadi tenang. Dan selalu memafkan kesalahan orang lain yang mau menerima kritik dan saran dari orang lain dan bermanfaat bagi orang lain.
2. Mudahkan urusan kita
Dalam sehari urusan kita itu banyak sekali bukan hanya satu atau dua macam mungkin ribuan. Maka kita sangat memerlukan Allah untuk membantu urusan kita mulai dari pagi hari hingga waktu kita mau istirahat. Insyallah , Allah akan mudahkn semua urusan kita asal kita selalu jaga hubungan kita dengan Allah yaitu jangan lupakan sholat dan ibadah kita serta selalu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Insyallah hari itu akan terlewati mulus bak jalan tol.
3. Lancarkan Lisan kita
Lisan adalah kata atau omongan yg keluar dari mulut kita. Supaya omongan kita di pahami orang lain, kita harus meminta sama Allah, minta agar lidah kita yg tidak bertulang ini selalu dijaga sama Allah dan tidak menyakiti hati orang lain.
4. Baguskan ucapan dan Akhlak kita
Kata Terimakasih, Maaf, Insya Allah saya usahakan, adalah kata yg mempunyai dampak besar bagi kehidupan kita. Tapi bagi beberapa orang sangat sulit mengucapkan kata kata itu. Makanya kita harus minta sama Allah supaya Allah lembutkan hati kita. Sehingga Allah akan akan menjadikan kita orang yg bermanfaat bagi orang lain. Orang orang akan menyanyangi kita, menyukai kita dan tidak akan tega menyakiti atau berbuat jahat sama kita, sebab ada Allah yg selalu menjaga kita.
Begitulah manusia yg selalu meminta kepada Allah.
Kata Muslimah - Tajassus di antara tafsirannya adalah mencari-cari kesalahan orang lain, terutama yang terus ingin dicari aibnya adalah orang-orang beriman.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
“Waspadalah dengan buruk sangka karena buruk sangka adalah sejelek-jeleknya perkataan dusta.” (HR. Bukhari no. 5143 dan Muslim no. 2563)
✖ Prasangka yang terlarang adalah prasangka yang tidak disandarkan pada bukti. Oleh karena itu, jika prasangka itu dinyatakan pasti (bukan lintasan dalam hati), maka dinamakan kadzib atau dusta. Inilah yang disebutkan dalam Fathul Bari karya Ibnu Hajar.
Menaruh Curiga pada Orang Beriman
✖ Larangan berburuk sangka dan tajassus disebutkan dalam ayat Al Qur’an,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk sangka karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang.lain” (QS. Al Hujurat: 12).
Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al Jalalain, menaruh curiga atau prasangka buruk yang terlarang adalah prasangka jelek pada orang beriman dan pelaku kebaikan, dan itulah yang dominan dibandingkan prasangka pada ahli maksiat. Kalau menaruh curiga pada orang yang gemar maksiat tentu tidak wajar. Adapun makna, janganlah ‘tajassus’ adalah jangan mencari-cari dan mengikuti kesalahan dan ‘aib kaum muslimin.
Kata Muslimah - Kamu sanggup bermimpi...
Harusnya kamu sanggup mewujudkannya...
Kamu yang menginginkannya harusnya kamu juga yang menerima setiap rintangannya...
Terus berusaha mewujudkannya...
Jika gagal maka kamu harus mencobanya lagi...
Jika gagal lagi kamu harus mencobanya lagi...
Mencoba dan mencoba...
Jika masih gagal lagi coba lagi dengan strategi baru...
Menyerah bukan jalan keluar dari sebuah kegagalan...
Semangat, usaha, dan doa adalah jalan keluarnya.
Kata Muslimah - Sahabat terbaik itu adalah mereka yang selalu ngingetin kita pada kebaikan
Kata Muslimah - Semua ada waktunya, ketika dirimu ditinggalkan akan ada orang baru yang akan datang kepadamu dengan membawa segudang kebahagian untukmu
Kata Muslimah - Penyakit yang paling berbahaya
Terlalu lalai dengan dunia hingga membuat kita malas dalam beribadah kepada-Nya, Menunda-nunda amalan baik hingga meninggalkan sunnah.
